Beliau bernama Muhammad Ridwan Riamin (77 tahun) dan (Sekarang akrab dengan sebutan Abah Ridwan), Lahir di Surabaya. Beliau adalah seorang Anak seorang Pendekar yang disegani di Jawa Timur (Nama tidak disebutkan sebelum saya minta ijin pada yang bersangkutan). Sejak kecil Abah Ridwan suka berkelahi, bakatnya diketahui oleh ayahnya sehingga kemudian beliau dikenalkan dan diajarkan Ilmu Bela Diri "Silat".
Menginjak dewasa Abah Ridwan berkelana ke seluruh Nusantara, diantaranya adalah : Bawean, Minang Kabau, Cimande dan lain sebagainya untuk belajar dan berguru pada banyak guru-guru silat yang ada di Nusantara. setelah sekian lama berguru ke daerah-daerah luar, beliau mencipatakan gerakan-gerakan inti (Gabungan Gerakan dari Jurus-jurus silat yang beliau dapat dari banyak daerah). Dari banyaknya Jurus yang beliau ajari beliau merangkum hanya menjadi 15 Gerakan inti (dikenal dengan 15 Jurus) antara lain adalah:
- Benturan Naga
- Kibasan Garuda
- Tebangan Pendeta
- Belalai Gajah
- Patukan Bangau
- Bangau Menanti Mangsa
- Harimau Membuka Sarang
- Sikuan Gorilla
- Garuda Menutup Sayap
- Minang Kuda Kuningan
- Ksatria Menanti Serangan
- Putri Malu Menyembunyikan Tubuh
- Dorongan Gorilla
- Putri Malu Mengantar Hidangan
- Naga Menyelam
Ke-15 Jurus ini lah yang menjadi dasar gerakan Silat Cempaka Kuning.
Awal mula terbentuknya Perguruan Silat Cempaka Kuning adalah di daerah Jember, Jawa Timur. Abah Ridawan adalah Guru Besarnya sekaligus Pendirinya. Setelah beberapa tahun Perguruan ini Memiliki Pesilat-Pesilat Tangguh. Cempaka Kuning telah melahirkan pesilat-pesilat tangguh yang sekarang tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Perkembangan paling pesat adalah di daerah Kepulauan Kalimantan.